twitter
googleplus
facebook
View Animations
  • Peta sumbawa kuno oleh Melvill van Carnbe e P Pieter Baron 1856

  • Istana Kesultanan sumbawa Kuno

  • Sultan Djalaluddin dengan para pengawalnya

  • Istri Sultan Sumbawa Bersamawa Keluarga

  • Pejabat Kesultanan sumbawa

  • Demung Camat Kepala Kampung

  • Kondisi Perkampungan Sumbawa Kuno

  • Rakyat Pulau Sumbawa

  • YUBILIUM 1946 Bertahtanya YM.Sultan Muhammad Kaharuddin lll

  • Sultan Sumbawa Bima, dan sukarno



Kualitas SDM

Kualitas SDM

Kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Lombok Timur masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari rendahnya angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang dicapai dalam periode 2005-2007. IPM Kabupaten Lombok Timur mencapai 59,60 pada tahun 2005 kemudian sebesar 60,30 pada tahun 2006 dan sebesar 60,91 pada tahun 2007 (BPS NTB, 2007). Berdasarkan data BPS NTB (2007) dalam periode 2005-2007; IPM Kabupaten Lombok Timur berada urutan kedua dari bawah (peringkat 7) dari 9 (sembilan) kabupaten/kota di Provinsi NTB. Pada tahun 2004 posisi IPM Kabupaten Lombok Timur berada pada peringkat 428 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Pada tahun 2005; IPM Kabupaten Lombok Timur turun peringkat menjadi 429 dan peringkat IPM Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2006 justru lebih terpuruk lagi; yaitu turun menjadi 441. Disisi lain, IPM rata-rata yang dicapai Kabupaten Lombok Timur dalam periode 2004-2006 sebesar 60,27 berada dibawah IPM rata-rata Provinsi NTB sebesar 63,11 dalam periode yang sama.

Peringkat IPM Kabupaten Lombok Timur dari seluruh
Kabupaten/kota di Indonesia



Sementara itu hasil SUSEDA 2007 memperlihatkan bahwa proporsi penduduk usia 10 tahun keatas yang tidak pernah bersekolah/ tidak tamat SD tercatat 41,31 %, tamat SD 30,36 %, tamat SMTP 15,48 % dan tamat SMTA 12,85 %.

Pada saat yang sama Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk usia 7 – 12 tahun (SD) mencapai 97,73 %, APS penduduk usia 13 – 15 tahun (SLTP) 84,63 %, APS penduduk usia 16- 18 tahun (SLTA) 50,61 %. Keadaan ini tentu saja masih memprihatinkan karena hal ini berarti pada tingkat usia SD, SLTP dan SLTA masih banyak penduduk usia sekolah yang tidak/belum bersekolah maupun yang tidak bersekolah lagi. Pada tingkat usia SD tercatat 1,47 % yang tidak/belum bersekolah dan 1,46 % yang tidak bersekolah lagi; pada tingkat usia SLTP tercatat yang tidak/belum pernah sekolah 0,54 % dan yang tidak sekolah lagi 14,83 %; pada tingkat usia SLTA tercatat yang tidak/belum pernah sekolah 1,82 % dan yang tidak sekolah lagi 47,57 %.

Pada tahun 2007 rasio murid SD/MI terhadap sekolah tercatat 181,37; rasio murid SMP/Mts terhadap sekolah tercatat 223,6; rasio murid SMA/MA terhadap sekolah tercatat 28,6. Sedangkan rasio murid SD/MI terhadap guru tercatat 20,6; rasio murid SMP/MTs terhadap guru 9,8; dan rasio murid SMA/MA terhdap guru 8,7.

Derajat kesehatan dan status gizi masyarakat di Kabupaten Lombok Timur tergolong masih rendah, hal ini antara lain tercermin dari masih rendahnya angka harapan hidup, masih tingginya Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Kurang Gizi pada Balita serta pola penyakit yang diderita masyarakat umumnya sebagian besar berupa penyakit menular. Pada tahun 2006 Angka Kematian Bayi 77 per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Ibu 63,7 per 100.000 persalinan, angtka gizi buruk 3,51 persen, dan angka kesakitan 23,17 persen.

Pada sisi lain jumlah tenaga kesehatan dan Fasilitas kesehatan cukup tersedia, pada tahun 2007 tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis 84 orang, dokter spesialis 7 orang, dokter umum 58 orang, dokter gigi 19 orang, tenaga kesehatan lainnya (gizi, sanitarian, kesehatan masyarakat dan teknis medis) 354 orang, perawat 478 orang dan bidan 219 orang. Dari data tersebut diatas di ketahui bahwa dalam seratus ribu penduduk tersedia Tenaga medis 8 orang , dokter spesialis 1 orang, dokter umum 5 orang, dokter gigi 2 orang, tenaga kesehatan lainnya 33 orang, perawat 45 orang dan bidan 20 orang. Pada saat yang sama jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur tercatat 1.792 buah yang terdiri atas rumah sakit umum 1 unit, rumah sakit lainnya (RS Kusta) 1 unit, puskesmas 29 unit, puskesmas pembantu 80 unit, BKIA 1 Unit, apotik 18 unit, posyandu 1.385 unit, Posyandu ASTA 28 unit, polindes 109 unit, pos obat desa 63 unit, poskestren 51 unit dan pusat informasi kesehatan 26 unit.

Dalam upaya terus menekan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan kualitas kehidupan keluarga maka program keluarga berencana akan terus ditingkatkan. Pada tahun 2003 jumlah akseptor KB tercatat 184.007 orang atau 83,67 % dari 220.534 orang PUS yang ada kemudian meningkat menjadi 207.506 orang atau 88,14 % dari 235.435 PUS pada tahun 2007. Dengan demikian selama lima tahun terakhir ini jumlah peserta KB meningkat rata-rata 2,43 % pertahun.

  • Title : Kualitas SDM
  • Labels :
  • Author :
  • Rating: 100% based on 10 ratings. 5 user reviews.
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Silakan isi komentar anda

     

    Free Software

    Offical Blog

    Open Profile