Tari tandang mendet/ tarian perang merupakan salah satu tarian yang ada sejak zaman kejayaan Kerajaan Selaparang yang menggambarkan olah ke-prajuritan atau peperangan.
Tarian ini dimainkan oleh belasan orang yang berpakaian lengkap dengan membawa tombak, tameng, kelewang (pedang) dan diringi Gendang Beleq serta syair-syair yang menceritakan tentang keperkasaan dan perjuangan, tarian ini bisa ditemui di Sembalun.
Wayang Kulit
Kesenian wayang kulit sebenarnya cukup dikenal oleh masyarakat Kabupaten Lombok Timur akan tetapi prosentase pementasan yang dilakukan masih minim karena kurangnya pengenalan terhadap para generasi muda akan pentingnya kesenian wayang kulit ini untuk dilestarikan.
Pementasan wayang kulit dilakukan pada malam hari oleh seorang dalang yang biasanya mementaskan di lapangan terbuka. Acara pementasan wayang kulit ini lebih sering dilakukan pada perayaan hari besar nasional guna menghibur masyarakat.
Tari Jangger
Kesenian tari jangger ini masih dipertahankan sebagai tontonan yang biasanya dipentaskan pada acara perkawinan, sunatan, ulang tahun dan Iain-lain. Kesenian ini merupakan tarian yang dilakukan oleh perempuan yang melantunkan tembang-tembang yang di iringi oleh musik gamelan Lombok.
Kesenian tari jangger ini sekarang pementasannya tidak hanya dilakukan pada acara tertentu saja melainkan sudah masuk dalam agenda yang dilakukan di kantor-kantor atau hotel-hotel dalam rangka menghibur para tamu.
Gendang Beleq
Disebut Gendang Beleq karena salah satu alatnya adalah gendang beleq (gendang besar). Orkestra ini terdiri atas dua buah gendang beleq yang disebut gendang mama (laki-laki) dan gendang nina (perem-puan), berfungsi sebagai pembawa dinamika.
Sebuah gendang kodeq (gendang kecil), dua buah reog sebagai pembawa melodi masing-masing reog mama, terdiri atas dua nada dan sebuah reog nina, sebuah perembak beleq yang berfungsi sebagai alat ritmis, delapan buah perembak kodeq, disebut juga "copek". Perembak ini paling sedikit enam buah dan paling banyak sepuluh. Berfungsi sebagai alat ritmis, sebuah petuk sebagai alat ritmis, sebuah gong besar sebagai alat ritmis, sebuah gong penyentak sebagai alat ritmis, sebuah gong oncer sebagai alat ritmis dan dua buah bendera merah atau kuning yang disebut telontek.
Menurut cerita, gendang beleq ini dulu dimainkan kalau ada pesta-pesta kerajaan, sedang kalau ada perang berfungsi sebagai komandan perang, sedang copek sebagai prajuritnya. Kalau perlu datu (raja) ikut berperang, disini payung agung akan digunakan.
Sekarang fungsi payung ini ditiru dalam upacara perkawinan. Gendang Beleq dapat dimainkan sambil berjalan atau duduk. Komposisi waktu berjalan mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan duduk yang tidak mempunyai aturan.
Pada waktu dimainkan pembawa gendang beleq akan memainkannya sambil menari, demikian juga pembawa petuk, copek dan lelontek.
Slober
Kesenian slober adalah salah satu jenis musik tradisional Lombok yang tergolong cukup tua, alat-alat musik nya sangat unik dan sederhana yang terbuat dari pelepah enau yang panjang nya 1 jengkal dan lebar 3 cm.
Kesenian slober didukung juga dengan peralatan lainnya yaitu gendang, petuk, rincik, gambus, seruling. Nama kesenian slober diambil dari salah seorang warga desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela yang bernama Amaq Asih alias Amaq Slober.
Kesenian ini salah satu kesenian yang masih eksis sampai saat ini yang biasanya dimainkan pada setiap bulan purnama.
Rating:
100%
based on 10 ratings.
5 user reviews.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan isi komentar anda