Demikian peringatan Bupati Bima H Ferry Zulkarnain, merespons aspirasi petani soal kelangkaan pupuk beberapa waktu lalu saat dialog dengan masyarakat Desa Pela Kecamatan Monta pada panen perdana ikan air tawar milik kelompok Tani Pemuda Pembaharuan, Jumat (27/3). Kepala Bagian Humas dan Protokol Abdul Wahab, SH, menjelaskan upaya peningkatan produksi pertanian bergantung pada sarana produksi pupuk secara tepat dalam hal jumlah, jenis, mutu, harga, tempat, dan waktu. Menyadari hal ini, Bupati Bima meminta seluruh aparat daerah mengawasi peredaran pupuk bersubsidi di wilayah masing-masing.
Penegasan ini menyusul adanya penyelewengan penyaluran pupuk bersubsidi yang tepat tidak sasaran. Pupuk bersubsidi harus tepat pada sasarannya, jangan sampai orang yang tidak mempunyai sawah juga membeli pupuk bersubsidi itu. Aparat desa dan kecamatan diingatkan agar mengawasi secara ketat distribusi pupuk itu.
Menyikapi keluhan kelangkaan pupuk, katanya, Bupati memaparkan agar menjamin penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, di tingkat daerah sudah dibentuk Komisi Pemantauan Pupuk dan Pestisida KP3), terdiri dari unsur pemerintah dan aparat Kepolisian. Masyarakat dihimbau mendaftar luas areal sawah, kebun, dan tambak dan wajib masuk kelompok tani. Bagi petani yang terdaftar dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) akan dialokasikan pupuk.
Dipaparkannya, pendaftaran lahan pertanian berdasarkan SPPT pajak ini penting sebagai satu cara untuk mengontrol agar pupuk bersubsidi tepat sasaran. Dengan cara itu, petani bisa menikmati pupuk dengan harga yang relatif murah. “Harga-harga yang terkadang dipermaikan oleh pihak tertentu akan bisa dikendalikan,” tegasnya.
Selain itu, paparnya, Bupati meminta para penyuluh terlibat pendampingan intensif kepada petani sesuai anjuran, sehingga dapat meningkatkan jumlah dan kualitas produksi dan menggunakan pupuk secara tepat.
Rating:
100%
based on 10 ratings.
5 user reviews.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan isi komentar anda