Ini adalah salah satu bentuk penghargaan bergengsi yang diberikan pemerintah pusat kepada Bupati Bima yang peduli terhadap ketahanan pangan masyarakatnya. Melalui peberian penghargaan ini diharapkan dapat memacu motivasi seluruh komponan daerah untuk terus menjaga ketahanan pangan, apalagi semakin kompleknya permasalahan ketahanan pangan, seperti bertambahnya jumlah penduduk, terjadinya alih fungsi lahan, serta sempitnya lahan kerja sehingga dapat menyebabkan turunnya ketersediaan dan konsumsi pangan dimasyarakat.
Perkembangan produksi padi di Kabupaten Bima yang menunjukan trend positif menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Bima. Hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) peride Desember 2007 menyebutkan terjadi surplus sebanyak 93.848 ton dari kebutuhan beras 55.688 ton bagi penduduk Kabupaten Bima 412.504 jiwa. Karena pada tahun 2008 hasil beras meningkat tajam menjadi 149.536 ton beras. “ berarti terjadi surplus sebanyak 93.848 ton”. Ini juga menunjukan ketahanan pangan daerah cukup stabil.
Disamping itu, produksi tahun 2008 menunjukan kenaikan yang cukup signifikan dari 43,31 kwintal per hektar (kw/ha) menjadi 46,85 kw/ha, terjadi kenaikan sebesar 8,18 persen. “Kenaikan ini tentunya erat kaitannya dengan berbagai pembangunan pertanian yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bima, seperti peningkatan input sarana dan produksi pertanian, pembangunan DAM, perbaikan jaringan irigasi dan pembangunan cek DAM”. Semua ini menjadi indikator penilian yang membawa Kabupaten Bima mendapatkan penghargaan ketahanan pangan dari Presiden RI.
Tentunya Penganugerahan ini tidak serta merta membuat masyarkat dan Pemerintah Daerah merasa tersanjung dan terlena. Berbagai usaha dan kerja keras yang terkoordinatif juga komprehensif dalam mengatasi kendala dan peluang di sektor pertanian tanaman pangan akan terus diupayakan oleh pemerintah daerah untuk menjaga ketahanan pangan ini. Berbagai terobosaan tetap akan dilakukan, termasuk mengoptimalkan lahan dan mendorong terus upaya budidaya pertanian, dengan terus memanfaatkan sumber daya alam melalui rekayasa teknologi dan mengelola berbagai keunggulan lokal yang dimiliki (AL).
Rating:
100%
based on 10 ratings.
5 user reviews.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan isi komentar anda