Sumbawa Besar,
Komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa mendesak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Bappeda menghentikan proyek galian serat optic milik PT Telkom. Menurut Komisi III, proyek tersebut telah mengakibatkan rusaknya jalan negara, sebab penggalian proyek tersebut menggunakan peralatan berat.
“Coba lihat jalan Negara dari Wonogiri ke Utan. Sudah rusak karena dilintasi alat berat yang dipakai menggali lubang,” ungkap Ketua Komisi III, Jamaluddin Afifi SH.
Hal yang sama sebut Jamaluddin Afifi pada jalan negara dan jalan provinsi didalam kota, dimana perusahaan itu melakukan penggalian yang kemudian tidak menutup galian tersebut seperti sedia kala. “Dinas PU dan Bappeda harus menegur PT Telkom, karena jika jalan negara atau provinsi itu rusak, pemerintah pusat atau provinsi tidak serta merta melakukan perbaikan,” tandasnya kepada Gaung NTB, kemarin.
Jeff sapaan akrab Jamaluddin Afifi mengatakan, tidak sepantasnya PT Telkom melaksanakan proyek semau-maunya, sebab meski proyek galian serat optic itu selain untuk meningkatkan pelayanan, juga untuk mengeruk keuntungan (profit). “Kami akan panggil pimpinan PT Telkom. Kami minta klarifikasi dari mereka,” tandasnya seraya menyebut undangan untuk BUMN itu akan dilayangkan secepatnya.
Keluhan masyarakat terkait proyek galian serat optic itu sudah lama digaungkan. Beberapa sopir angkot sempat terperosok pada lubang yang hanya ditutup ala kadarnya. Kondisi ini bisa dilihat disamping mini market Dinasty, Jalan Cendrawasih hingga Jalan Garuda menuju Desa Labuan Sumbawa.
Begitu pula proyek itu tersebut telah membuat tratoar yang semula asri kini menjadi amburadul dan berdebu. Kondisi ini telah berlangsung satu bulan. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda kesemrawutan dari proyek itu ditangani.
Sementara itu, Kepala PT Telkom Cabang Sumbawa, Rafaul Umar yang ditemui Gaung NTB beberapa waktu lalu mengakui kondisi itu dan tidak menampik adanya keluhan masyarakat. Namun terhadap keluhan tersebut, Paul—akrab Ia disapa menegaskan akan segera disikapi dengan memanggil mandor pelaksana proyek. Namun diakuinya bahwa pengurukan lubang penggalian dengan kondisi apa adanya hanya sementara guna menghindari terjadinya force majour.
Setelah penggalian dan pemasangan fiber optik di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa tuntas kata Paul, pihaknya bersama Dinas PU akan turun melakukan pembenahan sehingga kondisinya kembali seperti semula.
Ia berharap masyarakat dapat memahami kondisi saat ini karena pihaknya tetap berkomitmen menindaklanjuti semua permasalahan termasuk adanya keluhan tersebut.
Diresmikan SBY
Lebih jauh dijelaskan Paul, bahwa proyek pemasangan fiber optik (pelaparing) merupakan proyek nasional yang diresmikan oleh Presiden SBY di Senggigi beberapa waktu lalu. ”Proyek ini sebagai gerbang untuk mendukungan pengembangan Triple Play yakni satu kabel bisa ditumpangi oleh tiga program seperti data, video dan voice,” bebernya.
Disebutkan Paul, lokasi ring proyek ini adalah Bali, Lombok, Sumbawa dan Kupang. ”Untuk Bali-Lombok sudah beres, tinggal Sumbawa—Kupang,” tambahnya.
Penggalian lubang fiber optik ini sedalam 1,5 meter berjarak antara satu dengan lainnya sekitar 10 meter. Sementara untuk pemasangan kabel Telkom menggunakan sistem boring (rojok). Dalam pelaksanaannya Paul mengaku telah berkoordinasi dengan Bappeda, PU, Dinas Perhubungan, Perikanan dan ASDP. ”Pemasangan Kabel ini dimulai dari Lombok melalui laut tembus ke Perairan Batu Gong Kecamatan Badas untuk selanjutnya ke Maluk KSB lalu menuju Sape,” imbuhnya. Demi kelancaran dan suksesnya kegiatan ini, Paul meminta dukungan semua pihak.
Rating:
100%
based on 10 ratings.
5 user reviews.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan isi komentar anda